Posted by Bagio Sabtu, 06 April 2013 0 komentar

A.  Pengantar

Konsumsi adalah : proses menghabiskan nilai guna suatu barang atau jasa.
Tujuan orang melakukan proses konsumsi adalah : agar kebutuhan hidupnya terpenuhi sehingga memperoleh kepuasan hidup.
Proses konsumsi membutuhkan tersedianya barang dan jasa, untuk itu diperlukan suatu alat tukar untuk memperolehnya, biasanya alat yang digunakan adalah uang.
      Besar kecilnya konsumsi dapat dipengaruhi oleh faktor – faktor sebagai berikut :
  1. kemampuan masyarakat dalam menyediakan barang dan jasa
  2. pendapatan yang siap untuk dibelanjakan
  3. tingkat harga barang
  4. tingkat ketersediaan barang di pasar
  5. selera dan tingkat kebutuhan barang

Besar kecilnya tingkat konsumsi masyarakat dapat menjadi cermin tingkat kemakmuran suatu masyarakat / bangsa tersebut. Semakin besar tingkat konsumsinya berarti tingkat kemakmurannya juga semakin tinggi dan sebaliknya.

B. Ciri – ciri dan Pembagian Benda Konsumsi

 Ciri – ciri benda konsumsi adalah :
1.      Untuk mendapatkannya membutuhkan pengorbanan
2.      Benda tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup
3.      Jika dipakai maka nilai barang dan manfaatnya akan habis / berangsur – angsur habis

Sedangkan benda konsumsi dapat dibedakan menjadi :
1.      Sekali pakai ( sabun, makanan, shampo )
2.      Berkali – kali pakai ( pakaian, buku )

C. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Konsumsi

1. Faktor intern
a.      Motivasi
b.      Sikap
c.       Kepribadian
2. Faktor ekstern
a.      Kebudayaan
b.      Tingkat / status sosial
c.       Adat istiadat

D.  Utility Barang dan Nilai Barang

 D. 1. Utility Barang

Utility atau nilai guna adalah tingkat kegunaan / manfaat barang atau jasa apabila barang atau jasa tersebut digunakan. Nilai guna barang dan jasa dapat dikelompokkan sebagai berikut :
1.   Elementary Utility / Guna Dasar
Suatu barang berguna karena mengandung unsur dasar tertentu. Contoh : batu baterai berguna karena mengandung unsur zat elektrolit.
2.   Form Utility / Guna Bentuk
Suatu barang berguna karena bentuknya telah berubah. Contoh : kayu lebih berguna apabila jadi kursi atau meja.
3.   Time Utility / Guna Waktu
Suatu barang berguna apabila diproduksi atau dipakai pada waktu yang tepat. Contoh : paying pada saat hujan.
4.   Place Utility / Guna Tempat
Barang berguna karena digunakan di tempat yang tepat. Contoh : unta di padang pasir.
5.   Ownership Utility / Guna Milik
Barang berguna apabila sudah dimiliki. Contoh : buah dapat dimakan bila sudah dibeli.
6.   Service Utility / Guna Pelayanan
Barang berguna karena bisa memberikan pelayanan yang baik. Contoh : TV ada siarannya, angkot ada supirnya.

D. 2. Nilai Barang


Suatu barang dikatakan bernilai apabila barang tersebut dapat memenuhi kebutuhan hidup manusia. Oleh karena itu nilai barang dapat dikelompokkan menjadi sbb :
1.      Nilai Pakai ( Value in Use ) : barang mempunyai nilai apabila barang tersebut dapat digunakan / dipakai secara langsung oleh pemiliknya. Nilai pakai dibagi menjadi dua :
a.      Nilai pakai objektif : bila kemampuan suatu barang bisa dipakai oleh setiap orang secara umum
b.      Nilai pakai subjektif : bila kemampuan suatu barang hanya bisa dipakai secara perorangan atau individu
2.      Nilai Tukar ( Value in Exchange ) : barang mempunyai nilai apabila dapat ditukarkan dengan barang lainnya. Nilai tukar dapat dibagi menjadi dua yaitu :
a.      Nilai tukar objektif : kemampuan barang bila ditukarkan dengan barang lain sesuai kebiasaan pada umumnya.Nilai tukar ini terbagi atas :
1.      Teori nilai biaya : tinggi rendahnya nilai suatu barang ditentukan oleh jumlah biaya yang harus dikeluarkan untuk memproduksi barang tersebut. Nilai tukar suatu barang ditentukan oleh jumlah biaya ( faktor produksi ). Tokoh Adam Smith ( 1723 – 1790 )
2.      Teori nilai tenaga kerja : nilai tukar suatu barang ditentukan oleh nilai tenaga kerja yang diperlukan untuk memproduksi barang tersebut. Tokohnya David Ricardo ( 1772 – 1823 )
3.      Teori nilai reproduksi : munculnya permasalahan ekonomi ( inflasi, teknologi, dsb ) dapat menyebabkan biaya pembuatan barang menjadi berbeda tiap periode, untuk itu nilai tukar suatu barang harus didasarkan pada biaya pembuatan kembali barang tersebut. Tokohnya Carey
4.      Teori nilai pasar : tinggi rendahnya nilai tukar suatu barang tergantung dari interaksi permintaan dan penawaran di pasar. Jika permintaan bertambah sementara penawarannya tetap maka nalai tukar barang tersebut akan naik dan sebaliknya. Tokohnya David Humme dan John Locke.
b.      Nilai tukar subjektif : kemampuan barang untuk ditukarkan dengan barang lain dilihat dari penilaian seseorang bukan kebiasaan umum. 

E.  Teori Konsumsi Herman Heinrich Gossen


Ada dua kecenderungan orang dalam melakukan proses konsumsi :
1.      Konsumsi Vertikal : orang melakukan konsumsi dengan menitikberatkan pada pemenuhan satu kebutuhan tertentu hingga mencapai tingkat kepuasaan yang tinggi, sedangkan kebutuhan yang lain kurang diperhatikan sehingga tingkat kepuasaannya rendah.
2.      Konsumsi Horizontal : orang melakukan konsumsi dengan memperhatikan berbagai macam kebutuhannya, dan berusaha mencapai tingkat kepuasan yang mendekati sama dari berbagai macam pemenuhan kebutuhan tersebut.

Dari konsumsi yang bersifat vertical melahirkan Hukum Gossen I yang berbunyi :
“ Jika pemenuhan satu kebutuhan dilakukan secara terus menerus, tingkat kenikmatan atas pemenuhan itu semakin lama akan semakin berkurang hingga akirnya mencapai titik kepuasan tertentu “.
Contoh : ketika kita makan bakso, dari mangkok pertama kita bisa merasakan kenikmatan yang luar biasa, kemudian ketika kita tambah lagi maka kenikmatan yang akan kita peroleh akan berkurang, tapi ketika mangkok yang ketiga mungkin kita sudah tidak merasakan nikmat atau bahkan muntah karena terlalu kekenyangan.
Dari konsumsi yang bersifat horizontal melahirkan Hukum Gossen II yang berbunyi :
“ Pada dasarnya, manusia cenferung memenuhi berbagai macam kebutuhannya sampai pada tingkat intensitas / kepuasaan yang sama “.
Contoh : dari uang saku kita yang sebesar RP 50.000,00 kita berusaha agar semua kebutuhan kita terpenuhi dengan baik ( tingkat kepuasaan hampir sama ), maka kita kemudian mulai mengalokasikan uang tersebut agar semua kebutuhan kita bisa tercukupi.


TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Pengertian Konsumsi
Ditulis oleh Bagio
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://gioakram13.blogspot.com/2013/04/pengertian-konsumsi.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.

0 komentar:

Posting Komentar